Technology

|

in this topic.

Bagaimana Robot, Drone, dan AI Mengubah Rantai Pasok Global

Antonio

Jumat, 14 Maret 2025 pukul 00.00

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Di era di mana kecepatan dan kenyamanan menjadi prioritas pelanggan, perusahaan logistik mulai mengadopsi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan robotika untuk tetap bersaing.

Perusahaan logistik multinasional, DHL, telah menggunakan robot secara luas di gudang-gudangnya. Menurut Javier Bilbao Uzquiano, CEO DHL Supply Chain untuk wilayah Asia-Pasifik, teknologi ini bukan untuk menggantikan manusia, tetapi melengkapi cara mereka bekerja.

"Ada banyak tugas yang sebelumnya dikerjakan manusia, seperti mengangkat barang berat atau pekerjaan yang berulang. Sekarang, tugas-tugas itu dialihkan ke robot," kata Uzquiano dalam acara CONVERGE LIVE di Singapura.

Banyak proses di gudang DHL, seperti memindahkan palet dan membongkar kontainer, kini dibantu oleh robot. Selain itu, teknologi otonom memungkinkan robot bergerak sendiri tanpa perlu pengawasan langsung.

"Kami tidak perlu lagi alat tambahan untuk melacak pergerakan pekerja, melihat area yang padat, atau mengidentifikasi hambatan dalam proses kerja," tambahnya.

Teknologi ini sangat membantu saat terjadi lonjakan pesanan, misalnya saat Black Friday atau Cyber Monday, di mana sulit untuk menambah tenaga kerja secara mendadak. Robot dapat langsung bekerja tanpa perlu pelatihan tambahan.

AI dalam Layanan Pengantaran Makanan

Di sektor layanan makanan, perusahaan berbasis di Dubai, Talabat, juga memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Menurut CEO Talabat, Tomaso Rodriguez, perusahaan fokus menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan pelanggan agar mereka lebih tertarik memesan makanan melalui aplikasi.

"Banyak pelanggan yang membuka aplikasi kami setiap hari, tetapi tidak jadi memesan. Dengan AI, kami bisa memahami lebih dalam preferensi tiap individu dan memberikan rekomendasi yang lebih tepat," ujar Rodriguez dalam acara yang sama.

Teknologi ini memungkinkan Talabat menawarkan promo yang lebih relevan kepada pengguna dan meningkatkan peluang transaksi.

Selain AI, Talabat juga bereksperimen dengan penggunaan drone dan robot untuk pengantaran makanan. Namun, aturan lokal masih menjadi kendala utama.

"Pengiriman dengan drone dan robot memang menarik, tapi pelanggan tetap harus mengambil makanannya sendiri, berbeda dengan kurir manusia yang bisa mengantarkannya langsung ke pintu rumah," jelas Rodriguez.

Ia menambahkan bahwa interaksi manusia dalam pengantaran masih sangat penting dan belum akan tergantikan dalam waktu dekat.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Bagaimana Robot, Drone, dan AI Mengubah Rantai Pasok Global

Antonio

Jumat, 14 Maret 2025 pukul 00.00

Technology

|

in this topic.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Veirn.

Uncover the art and innovation of Gaming in our blog, where we explore Technology trends, Gaming Market structures, and the creative minds shaping the built environment.

Ringkasan

Dibuat oleh AI

Di era di mana kecepatan dan kenyamanan menjadi prioritas pelanggan, perusahaan logistik mulai mengadopsi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan robotika untuk tetap bersaing.

Perusahaan logistik multinasional, DHL, telah menggunakan robot secara luas di gudang-gudangnya. Menurut Javier Bilbao Uzquiano, CEO DHL Supply Chain untuk wilayah Asia-Pasifik, teknologi ini bukan untuk menggantikan manusia, tetapi melengkapi cara mereka bekerja.

"Ada banyak tugas yang sebelumnya dikerjakan manusia, seperti mengangkat barang berat atau pekerjaan yang berulang. Sekarang, tugas-tugas itu dialihkan ke robot," kata Uzquiano dalam acara CONVERGE LIVE di Singapura.

Banyak proses di gudang DHL, seperti memindahkan palet dan membongkar kontainer, kini dibantu oleh robot. Selain itu, teknologi otonom memungkinkan robot bergerak sendiri tanpa perlu pengawasan langsung.

"Kami tidak perlu lagi alat tambahan untuk melacak pergerakan pekerja, melihat area yang padat, atau mengidentifikasi hambatan dalam proses kerja," tambahnya.

Teknologi ini sangat membantu saat terjadi lonjakan pesanan, misalnya saat Black Friday atau Cyber Monday, di mana sulit untuk menambah tenaga kerja secara mendadak. Robot dapat langsung bekerja tanpa perlu pelatihan tambahan.

AI dalam Layanan Pengantaran Makanan

Di sektor layanan makanan, perusahaan berbasis di Dubai, Talabat, juga memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Menurut CEO Talabat, Tomaso Rodriguez, perusahaan fokus menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan pelanggan agar mereka lebih tertarik memesan makanan melalui aplikasi.

"Banyak pelanggan yang membuka aplikasi kami setiap hari, tetapi tidak jadi memesan. Dengan AI, kami bisa memahami lebih dalam preferensi tiap individu dan memberikan rekomendasi yang lebih tepat," ujar Rodriguez dalam acara yang sama.

Teknologi ini memungkinkan Talabat menawarkan promo yang lebih relevan kepada pengguna dan meningkatkan peluang transaksi.

Selain AI, Talabat juga bereksperimen dengan penggunaan drone dan robot untuk pengantaran makanan. Namun, aturan lokal masih menjadi kendala utama.

"Pengiriman dengan drone dan robot memang menarik, tapi pelanggan tetap harus mengambil makanannya sendiri, berbeda dengan kurir manusia yang bisa mengantarkannya langsung ke pintu rumah," jelas Rodriguez.

Ia menambahkan bahwa interaksi manusia dalam pengantaran masih sangat penting dan belum akan tergantikan dalam waktu dekat.